Banyak sampah yang dihasilkan rumah tangga maupun sektor lainnya memiliki nilai ekonomis. Kami akan mengkaji ini dan mencoba mengembangkan bagaimana sampah ini memiliki nilai jual.
Berita Terkait
Banda Aceh (ANTARA News) - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mulai mengkaji pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan kembali.

"Banyak sampah yang dihasilkan rumah tangga maupun sektor lainnya memiliki nilai ekonomis. Kami akan mengkaji ini dan mencoba mengembangkan bagaimana sampah ini memiliki nilai jual," kata Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, di sela-sela seminar mengenai manajemen dan operasional tempat pembuangan akhir (TPA) sampah negara tropis, di Banda Aceh, Senin.

Menurut Rektor, sampah yang memiliki nilai ekonomis tersebut di antaranya yang bisa didaur ulang kembali, seperti plastik, kertas serta sampah organik.

"Kami akan membentuk tim pengkaji yang akan melakukan riset tentang sampah ini, termasuk yang memiliki nilai ekonomisnya untuk diterapkan di masyarakat," katanya.

Selain itu, Samsul Rizal menjelaskan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, kata Samsul Rizal, penanganan sampah tidak bisa lagi dilakukan di tempat terbuka.

Penanganannya, kata dia, harus dilakukan di tempat tertutup dan dilakukan pemilahan. Seperti sampah beracun di tempatkan di satu tempat. Begitu juga halnya dengan sampah yang memiliki nilai ekonomis, di tempat di satu tempat.

"Unsyiah akan menerapkan penanganan sampah seperti yang diatur dalam undang-undang tersebut paling telat tahun depan. Nanti akan ada tiga tempat di setiap tempat sampah di Unsyiah, yakni untuk sampah organik, sampah daur ulang, maupun sampah beracun," katanya.

Kecuali itu, lanjut dia, pihaknya juga akan terus mengedukasi pemilahan sampah tersebut kepada masyarakat, sehingga memudahkan penanganannya di tempat pembuangan akhir.

(KR-HSA)
Editor: Ella Syafputri