Kamis, 10 Januari 2013

Gunung Selawah Agam disinggahi oleh Tim Pengamat


Rabu, 9 Januari 2013 13:48 WIB
090113_6.jpg
FOTO ATAS: Tim Geologi Distamben Aceh, Selasa (8/1) meneliti lumpur panas aktif Kawah Heutz Gunung Api Seulawah Agam pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Foto bawah dari kiri ke kanan, gelembung panas dengan suhu 94-99 derajat Celcius di Kawah Heutz Gunung Api Seulawah Agam.

* Libatkan Pawang Gajah dan Harimau 
* Kawah Aktif Bertambah 

 
BANDA ACEH - Tim Geologi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Aceh, termasuk dua pawang gajah dan harimau, Selasa kemarin mencapai lokasi Kawah Heutz Gunung Api Seulawah Agam pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Tim menemukan enam kawah lumpur panas aktif.

“Ketika peninjauan tiga bulan lalu, jumlah kawah lumpur panas aktifnya sebanyak lima lubang, tetapi kini telah menjadi enam. Artinya ada penambahan satu lubang dalam tiga bulan,” kata Kabid Geologi Distamben Aceh, Ir Akmal Husien saat melaporkan hasil peninjauan Kawah Heuzt Seulawah Agam kepada Kadistamben dan Energi Aceh, Ir Said Ikhsan, Selasa (8/1) malam.

Dalam peninjauan ke Kawah Heuzt kemarin, Akmal didampingi lima anggota tim, yaitu Mukhlis ST MT (Kasie Geologi), Lono Saptio ST dan Yusmardani Adya Putra (Staf Geologi), serta dua staf biasa, Yasin dan Riswan.

Peninjauan ke Kawah Heutz didasari hasil pengamatan mesin pencatat gempa di Pusat Pengamatan Gunung Berapi, Desa Lambaro Tunong, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar serta adanya letupan atau gempa pada rentang waktu 4-8 Januari 2013.

Selain itu, adanya seruan Gubernur Aceh dan Pimpinan DPRA agar Dinas Pertambangan dan Energi bersama tim geologinya melakukan pengamatan dan up date secara cermat perubahan dan pergerakan Kawah Cempaga (kawah asap) dan Kawah Heutz (kawah aktif panas lumpur) Gunung Api Seulawah Agam sejak statusnya ditingkatkan dari normal menjadi waspada.

Selain ke Kawah Heutz, Kadistamben dan Energi Aceh, Said Ikhsan juga menugaskan tim ke Kawah Cempaga yang dijadwalkan hari ini, Rabu (9/1). 

 Libatkan pawang
Menurut Akmal, kunjungan ke Kawah Heutz, Selasa kemarin, mengikutsertakan dua pawang gajah dan harimau untuk memberikan rasa aman bagi tim yang bertugas.

Lokasi Kawah Heutz yang ditinjau tim geologi berada pada ketinggian 700 meter dari 1.800 meter ketinggian puncak Seulawah Agam. Kawasan itu merupakan lintasan gajah dan harimau. 

Untuk mencapai Kawah Heutz butuh waktu 3,5 jam. Tim berangkat pukul 07.00 WIB, tiba di lokasi pukul 10.30 WIB. Namun dalam perjalanan ke lokasi, tim tidak menemukan gajah maupun harimau, meski sempat mendengar suara gajah, harimau, dan sekali-sekali suara beruang hutan. “Kami akui ada perasaan takut, namun demi tugas, kami tak mungkin surut,” ujar Akmal.

Setiba di lokasi Kawah Heutz Gunung Api Seulawah Agam pada pukul 10.30 WIB, tim melakukan pengamatan, penelitian, dan pengukuran suhu keenam lubang lumpur panas aktif. 

Suhu lumpur panas di emam Kawah Heutz diukur satu per satu. Lima lubang lumpur panas lama suhunya berkisar 94-96 derajat Celcius tapi lubang lumpur baru yang terbuka, suhunya mencapai 99 derajat Celcius. 

Selain mengukur suhu, tim juga meneliti gas yang dikeluarkan di enam lubang lumpur panas Heutz. Dari enam lubang lumpur panas baru itu, ditemukan tiga jenis gas, yaitu H2S, CO, dan CO2. Dua anggota tim yang meneliti jenis gas sempat pening sehingga harus menjauh 50 meter dari lokasi.

“Setelah semua data terkumpul, akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB, tim meninggalkan Kawah Heutz. “Alhamdulillah perjalanan pulang lancar-lancar saja. Kalau sempat turun hujan, perjalanan pulang bisa memakan waktu 5-6 jam karena harus sangat hati-hati,” kata Akmal Husien.(her)


BNPB Minta Daerah
Bentuk Posko Siaga


BANDA ACEH - Rapat Koordinasi Kebencanaan Aceh berlangsung di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Selasa (8/1). Rapat itu dipimpin Pejabat Pananganan Darurat Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Endang Suhendar. Pihak BNPB menginstruksikan seluruh daerah di Aceh membentuk posko bencana.

“Semua daerah di Aceh harus segera membentuk posko, terutama daerah yang tergolong rawan bancana,” ujar Endang Suhendar kepada Serambi seusai memimpin rapat koordinasi dengan para kepala BPBD se-Aceh di Banda Aceh. 

Menurutnya, dalam kondisi curah hujan masih cukup tinggi saat ini, BNPB mengharapkan daerah-daerah selalu siap dalam posisi siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat.

Dalam beberapa bencana banjir yang melanda Aceh, tambah Endang, ternyata kearifan lokal (local wisdom) ikut meminimalisir kerugian dan korban akibat bencana. “Hal ini terlihat dari kesiapan masyarakat Pidie yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Mereka begitu melihat curah hujan tinggi dan air sungai mulai keruh, langsung siap siaga,” katanya.

Endang mengaku baru pulang melihat dampak bencana di Pidie. “Saya lihat kearifan lokal mereka patut menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Endang Suhendar.

Menjawab Serambi tentang kesiapan petugas BNPB untuk mengatasi bencana di berbagai pelosok Aceh, Endang mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BPBA maupun BPBD kabupaten/kota dan menyatakan selalu siap untuk membantu. “Daerah aliran sungai tetap jadi prioritas penanggulangan bencana, apalagi saat-saat musim penghujan seperti saat ini,” katanya.

Menyangkut peningkatan aktivitas magmatis di perut Gunung Seulawah Agam, Endang Suhendar yang didampingi Kepala BPBA Jarwansyah, mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan kalau diperlukan. “BNPB tidak hanya menanggulangi korban bencana banjir dan longsor. Tapi juga bencana letusan gunung api,” katanya.

Sementara itu Kepala BPBA, Jarwansyah MAP mengatakan pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana akibat banjir dan tanah longsor yang diakibatkan curah hujan yang tinggi di Aceh. 

Pertemuan itu, antara lain, dihadiri Kadis Pengairan Aceh, Ir Eko Purwadi, Mayor Sarwo Supriyo (dari Kodam Iskandar Muda), Kolonel Armensyah (dari Polda Aceh), dan 23 kepala BPBD se-Aceh. (sir) 

tanggapan kadistamben

Mewaspadai Lahar Panas
ke Lereng Utara


HASIL peninjuan Tim Geologi Distamben Aceh ke Kawah Heutz akan kita jadikan bahan untuk pengambilan kebijakan baru dalam pengamatan Gunung Api Seulawah Agam.

Kawah Heuzt itu berada di sebelah utara gunung. Jadi, jika nanti ada semburan lahar panas dari enam lubang Kawah Heuzt aktif, aliran lahar panasnya akan mengalir ke tiga sungai, yaitu Krueng Teungku, Krueng Lengah, dan Krueng Lampanah.

Masyarakat di tiga kawasan sungai itu akan kita berikan penyuluhan mengenai pengetahuan tentang gunung berapi. Dengan demikian, berbagai informasi yang kita sampaikan terkait aktivitas Seulawah Agam tidak membuat mereka menjadi ketakutan, melainkan tetap waspada. Jika sewaktu-waktu terdengar suara letusan magma, mereka sudah tahu apa yang dilakukan untuk menyelamatkan diri.
* Kadistamben dan Energi Aceh, Ir Said Ikhsan. (her)

Editor : Saiful Bahri

1 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, seorang korban penipuan di tangan pemberi pinjaman, saya telah penipuan semua paling 13 juta karena saya membutuhkan pinjaman modal besar 40 juta, saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi, bisnis saya adalah hancur dalam proses yang saya kehilangan anak saya. saya tidak dapat berdiri lagi. semua hal ini terjadi Desember 2014, sampai saya mearnt seorang teman yang memperkenalkan saya kepada ibu yang baik ibu Alexandra yang akhirnya membantu saya mengamankan pinjaman di perusahaannya, ibu yang baik saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih, Semoga Tuhan terus memberkati Anda, saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyarankan sesama Indonesia, bahwa ada banyak penipuan di luar sana, jika Anda membutuhkan pinjaman dan pinjaman yang dijamin hanya cepat mendaftar melalui Ibu Alexandra melalui email perusahaan: alexandraestherloanltdd@gmail.com atau alexandraestherfastservice@cash4u.com, Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com untuk informasi yang perlu Anda ketahui. silahkan dia adalah satu-satunya orang yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
    Terima kasih.

    BalasHapus